Senin, 11 Mei 2015

Parenting di Lembaga PAUD














KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL
P2PNFI REGIONAL 2 SEMARANG 2012

PENGELOLAAN PROGRAM PARENTING DI LEMBAGA PAUD

BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, lembaga pendidikan dan masyarakat. Orangtua sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan pengasuhan yang baik bagi anak. Mereka berkewajiban dan bertanggungjawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak serta menumbuhkembangkan anak sesuai kemampuan, bakat dan minatnya.
Menjadi orangtua yang berkualitas seolah-olah baru akan terukur kalau anak sudah menjadi “orang” atau ”sukses.” jika anak sudah menjadi dokter, pilot, pengusaha, pengacara, dan profesi-profesi ”keren” lainnya. Padahal untuk mencapai itu adalah suatu proses rumit dan walaupun sudah tercapai gelar, belum tentu anak itu mampu menangani tekanan – tekanan yang ada di lingkungannya.
Pendidikan anak usia dini sangat menentukan masa depan seorang anak. Maka itu, masa inilah yg harus dipersiapkan sebaik mungkin, dan ini memerlukan treatment orangtua yang tepat. Menjadi orangtua berkualitas dapat dilakukan melalui program pengasuhan.
Pendidikan dan pengasuhan  yang dilakukan orangtua di rumah memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan kepribadian anak. 
Kualitas asuhan orangtua dalam memenuhi kebutuhan esensial anak akan mampu  mengoptimalkan seluruh  aspek perkembangan anak.
Lembaga PAUD dapat membantu untuk mendorong, memotivasi dan memfasilitasi orangtua agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam mengasuh dan mendidik anak.  Lembaga dapat merancang sebuah program yang dapat mengoptimalkan keterlibatan orangtua dalam pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang anak, sehingga  ada kesinambungan antara program di lembaga kelompok bermain dan di rumah.
Agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan optimal, maka perlu disediakan suatu panduan untuk melaksanakan program keterlibatan orangtua dalam pengasuhan tersebut


B. DASAR HUKUM
1.      Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2.      Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak
3.      Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan
4.      Permendiknas No. 31 tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Non formal dan Informal

C. TUJUAN
1.      Sebagai pedoman bagi lembaga PAUD dalam menyelenggarakan program pengasuhan/parenting
2.      Sebagai pedoman bagi lembaga pembina terhadap pelaksanaan program pengasuhan/parenting

D. SASARAN
1.      Lembaga penyelenggara program PAUD holistik integratif
2.      Jajaran dinas pembina PAUD (Dinas pendidikan, kab/kota, dan kecamatan serta mitra terkait)


E. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1.      Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untukmembantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
2.      Pengasuhan/Parenting
Pengasuh erat kaitannya dengan kemampuan suatu keluarga/ rumah tangga dan komunitas dalam hal memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan social anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan serta bagi anggota keluarga lainnya (ICN 1992 dalamEngel et al. 1997). Hoghughi (2004) menyebutkan bahwa pengasuhan mencakup beragam aktifitas yang bertujuan agar anak dapat berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik. Prinsip pengasuhan menurut Hoghughi tidak menekankan pada siapa (pelaku) namun lebih menekankan pada aktifitas dari perkembangan dan pendidikan anak. Oleh karenanya pengasuhan meliputi pengasuhan fisik, pengasuhan emosi dan pengasuhan social.
Pengasuhan fisik mencakup semua aktifitas yang bertujuan agar anak dapat bertahan hidup dengan baik dengan menyediakan kebutuhan dasarnya seperti makan, kehangatan, kebersihan, ketenangan waktu tidur, dan kepuasan ketika membuang sisa metabolisme dalam tubuhnya.
Pengasuhan emosi mencakup pendampingan ketika anak mengalami kejadian-kejadian yang tidak menyenangkan seperti merasa terasing dari teman-temannya, takut, atau mengalami trauma. Pengasuhan emosi ini mencakup pengasuhan agar anak merasa dihargai sebagai seorang individu, mengetahui rasa dicintai, serta memperoleh kesempatan untuk menentukan pilihan dan untuk mengetahui resikonya. Pengasuhan emosi ini bertujuan agar anak mempunyai kemampuan yang stabildan konsisten dalam berinteraksi dengan lingkungannya, menciptakan rasa aman, serta menciptakan rasa optimistic atas hal-hal baru yang akan ditemui oleh anak.
Pengasuhan sosial bertujuan agar anak tidak merasa terasing dari lingkungan sosialnya yang akan berpengaruh terhadap perkembangan anak pada masa-masa selanjutnya. Pengasuhan sosial ini menjadi sangat penting karena hubungan sosial yang dibangun dalam pengasuhan akan membentuk sudut pandang terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya.pengasuhan sosial yang baik berfokus pada memberikan bantuan kepada anak untuk dapat terintegrasi dengan baik di lingkungan rumah maupun sekolahnya dan membantu mengajarkan anak akan tanggung jawab sosial yang harus diembannya (Hughoghi, 2004).
Sementara itu, menurut Jerome Kagan seorang psikolog perkembangan mendefinisikan pengasuhan (parenting) sebagai serangkaian keputusan tentang sosialisasi pada anak, yang mencakup apa yang harus dilakukan oleh orang tua/ pengasuh agar anak mampu bertanggung jawab dan memberikan kontribusi sebagai anggota masyarakat termasuk juga apa yang harus dilakukan orang tua/ pengasuh ketika anak menangis, marah, berbohong, dan tidak melakukan kewajibannya dengan baik (Berns, 1997). Berns (1997) menyebutkan bahwa pengasuhan merupakan sebuah proses interaksi yang berlangsung terus-menerus dan mempengaruhi bukan hanya bagi anak juga bagi orang tua. Senada dengan Berns, Brooks (2001) juga mendefinisikan pengasuhan sebagai sebuah proses yang merujuk pada serangkaian aksi dan interaksi yang dilakukan orang tua untuk mendukung perkembangan anak. Proses pengasuhan bukanlah sebuah hubungan satu arah yang mana orang tua mempengaruhi anak namun lebih dari itu, pengasuhan merupakan proses interaksi antara orang tua dan anak yang dipengaruhi oleh budaya dan kelembagaan sosial dimana anak dibesarkan.
Beberapa definisi tentang pengasuhan tersebut menunjukkan bahwa konsep pengasuhan mencakup beberapa pengertian pokok, antara lain: (i) pengasuhan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal, baik secara fisik, mental maupun sosial, (ii) pengasuhan merupakan sebuah proses interaksi yang terus menerus antara orang tua dengan anak, (iii)pengasuhan adalah sebuah proses sosialisasi, (iv) sebagai sebuah proses interaksi dan sosialisasi proses pengasuhan tidak bisa dilepaskan dari sosial budaya dimana anak dibesarkan.


BAB II
PROGRAM PENGASUHAN PAUD HOLISTIK INTEGRATIF


A.     PENGASUHAN

Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial, yang berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama sebagian besar menentukan hari depan anak.
Pengasuhan anak merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama pada masa-masa kritis, yaitu usia 0-8 tahun. Kehilangan pengasuhan yang baik, misalnya perceraian, kehilangan orangtua, baik untuk sementara maupun selamanya, bencana alam dan berbagai hal yang bersifat traumatis lainnya sangat mempengaruhi kesehatan fisik dan psikologisnya. Risiko ini akan meningkat, apabila kehilangan ini terjadi dalam masa kritis pertumbuhan anak, yaitu masa awal kanak-kanak.
Dengan mengacu kepada konsep dasar tumbuh kembang maka secara konseptual pengasuhan adalah upaya dari lingkungan agar kebutuhan-kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang (asah, asih, asuh) terpenuhi dengan baik dan benar, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Keberhasilan pendidikan anak di Kelompok Bermain sangat dipengaruhi oleh proses pengasuhan terhadap anak yang dilakukan oleh pendidik dan didukung oleh lingkungan yang kondusif.

B.    PENGERTIAN PENGASUHAN
Pengasuhan adalah kegiatan merawat, mendampingi, memfasilitasi, dan mengevaluasi seluruh aspek perkembangan anak dan merespon secara positif  perilaku anak. Pengasuhan anak bisa dilakukan oleh pendidik, orang tua, atau anggota keluarga yang lain.
Pengasuhan bertujuan memberikan bantuan kepada anak usia dini, agar potensi yang dimiliki anak dapat tumbuh dan berkembang lebih baik. Kegiatan pengasuhan ini selain di rumah juga dilakukan di Lembaga PAUD. Dalam Lembaga PAUD ini anak usia dini tersebut dapat diarahkan pada program yang lebih terarah dan terpadu.

C.    TUJUAN

Tujuan program pengasuhan dalam penyelenggaraan PAUD  holistik integratif adalah :
1.         Meningkatkan kesadaran orangtua sebagai pendidik yang pertama dan utama.
2.         Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan orangtua/keluarga dalam melakukan perawatan, perlindungan, pengasuhan, dan pendidikan anak usia dini.
3.         Meningkatkan dukungan orangtua/keluarga dalam proses pendidikan anak usia dini di lembaga PAUD maupun di lingkungan masyarakat.
4.         Meningkatkan mutu pelaksanaan PAUD berbasis keluarga yang mencakup perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan pendidikan.


D.    SASARAN
Sasaran program pengasuhan dalam penyelenggaraan PAUD Holistik integratif adalah:
1.         Orangtua atau keluarga yang anaknya mengikuti pendidikan di lembaga PAUD (TK, KB, TPA, Pos PAUD, dan SPS lainnya)
2.         Orangtua atau keluarga yang memiliki anak usia dini.
3.         Calon orangtua dan pihak lain yang berminat.
4.         Anak usia dini ( 0 – 6 tahun)

E.     BENTUK
Program pengasuhan dalam penyelenggaraan PAUD Holistik integratif dapat dilakukan dalam bentuk:
1.         Kegiatan pertemuan orangtua
2.         Keterlibatan orangtua di lembaga PAUD
3.         Pembelajaran di rumah

F.     NARASUMBER
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah narasumber yang telah dilatih dan pengelola/pendidik lembaga PAUD yang bersangkutan. Narasumber lain yang dapat dilibatkan natara lain ahli bidang tertentu (dokter, psikolog, bidan, guru), dan/atau tokoh masyarakat di sekitar tempat kegiatan yang berhasil dalam mendidik anak sehingga dapat diminta nasehatnya.

G.    MATERI KEGIATAN
Materi kegiatan program pengasuhan dalam program penyelenggaraan PAUD holistik integratif disesuaikan dengan kebutuhan orangtua. Secara umum keterampilan yang perlu ditingkatkan mencakup  bagaimana orangtua atau keluarga menciptakan suasana pembelajaran di rumah untuk menstimulasi potensi yang dimiliki anak agar kecerdasan anak dapat berkembang dengan optimal.
Materi kegiatan pertemuan orangtua ditentukan berdasarkan kesepakatan dan kebutuhan orangtua, misalnya tentang pemeliharaan kesehatan, pemberian makanan yang bergizi untuk anak, pertolongan pertama kepada anak yang sakit, dsb. Materi keterlibatan orangtua, lebih ditekankan pada keterampilan orangtua untuk mendukung kemampuannya saat terlibat di lembaga PAUD sebagai volunteer (relawan) yang bertujuan mendukung pembelajaran di lembaga PAUD. Sedangkan materi kegiatan program pembelajaran di rumah adalah hal-hal yang sifatnya informatif mengenai bagaimana menolong anak mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah atau kegiatan kurikuler lain.






BAB III
TEKNIS PELAKSANAAN

A. MEMBANGUN KOMUNIKASI ORANG TUA DAN LEMBAGA PAUD
            Komunikasi adalah hal penting yang perlu mendapat perhatian para pengelola dan pendidik dalam pendidikan anak usia dini. Komunikasi ini tidak hanya satu arah, yaitu dari pendidik ke orangtua tetapi juga dari orangtua ke pendidik. Komunikasi dua arah ini terbagi dalam dua kategori yaitu (1) komunikasi tentang program lembaga, dan (2) komunikasi tentang individual anak.
Pendidik dapat menginformasikan berbagai program lembaga yang akan atau sedang dijalankan pada tahun tersebut serta menginformasikan tentang aktivitas anak, perkembangan anak atau menginformasikan hal-hal yang sebaiknya orangtua lakukan terhadap anak di rumah dan informasi lain yang mendukung peningkatan kualitas layanan untuk anak-anak mereka.
            Orangtua dapat mengkomunikasikan tentang anak-anak mereka ke pendidik, baik perkembangan, minat, maupun kesehatan. Di samping itu orangtua juga dapat menginformasikan tentang kondisi keluarga ataupun bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan program lembaga dan anak-anak mereka.
Ada berbagai cara berkomunikasi yang dapat dilakukan yaitu: (1) melalui papan informasi, (2) buku profil lembaga, (3) buku komunikasi, (4) surat, (5) home visit, dan (6) pertemuan orangtua-pendidik. Berikut ini adalah paparan tentang berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk melakukan komunikasi melalui berbagai cara di atas:
1. Papan Informasi
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjalin komunikasi dua arah antara pendidik dan orang tua adalah pengadaan papan informasi. Papan informasi adalah papan yang ditempel di dinding atau dipasang di tempat strategis sehingga mudah diakses dan dibaca oleh orang tua maupun pendidik. Papan informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menempel berbagai pesan dari pendidik yang dimaksudkan untuk diketahui orang tua peserta didik maupun pesan dari orang tua peserta didik untuk diketahui oleh pendidik.
Pesan-pesan yang dapat disampaikan pada papan informasi antara lain:
a.      Pengumuman tentang jadual pertemuan
b.      Jadwal pertemuan orang tua yang telah disepakati bersama dalam musyawarah antara orang tua dan pendidik dapat ditempel pada papan informasi sehingga mengingatkan kembali orang tua tentang jadwal yang telah disepakati
c.      Selebaran berisi informasi tentang perkembagan dan pertumbuhan peserta didik.
d.      hasil karya peserta didik untuk diapresiasi oleh orang tua
e.      foto-foto kegiatan, baik kegiatan peserta didik, kegiatan pendidik maupun kegiatan orang tua
f.        foto-foto peserta didik
g.      jadual pembelajaran peserta didik
h.      instruksi untuk volunteer
i.        hal-hal yang relevan dengan rencana kegiatan lembaga
Informasi melalui papan informasi dapat merupakan pengulangan atau penguatan dari informasi yang dikirimkan melalui surat atau catatan-catatan yang ditulis melalui buku penghubung
Materi yang disampaikan pada papan informasi hendaknya secara rutin diperbaharui sehingga selalu berisi informasi-informasi yang relevan dengan perkembangan kegiatan anak maupun kegiatan orang tua. Pembaharuan materi pada papan informasi dapat dilakukan setiap dua minggu, setiap bulan atau sesuai kebutuhan.  Pembaharuan materi ini sangat penting untuk menarik perhatian  karena jika papan dipenuhi dengan informasi yang sudah lama atau terlihat acak-acakan, pihak orangtua tidak akan melihatnya.
Pelaksanaan kegiatan ini dapat melibatkan orangtua. Orangtua yang tertarik menjadi volunteer dapat diikutsertakan untuk membantu memasang informasi dan menghiasnya. Di samping itu orangtua juga dapat dilibatkan untuk menyumbang hasil karyanya. 
2.Buku Profil Lembaga
Buku Profil lembaga merupakan salah satu media komunikasi yang penting dalam membangun keterlibatan dan peran serta orang tua dalam program pendidikan anak usia dini.
Buku Profil lembaga adalah buku yang memuat informasi-informasi umum tentang profil lembaga, meliputi: 1) visi dan misi lembaga, 2) program pembelajaran, 3) jadual kegiatan, 4) daftar kelas, 5) daftar peserta didik, 6) daftar pendidik dan tenaga kependidikan, 7) fasilitas yang dimiliki, 8) tata tertib dan informasi lain yang bermanfaat untuk orang tua.
        a. Visi dan Misi Lembaga
Visi adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu lembaga.
        Contoh Visi lembaga PAUD antara lain :
        “Menjadikan Dunia Anak Lebih Bermakna”
 
        Contoh misi lembaga PAUD antara lain:
        -   Melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada anak
        -   Memberikan kegiatan pembelajaran yang membebaskan proses berkembangnya potensi anak
        -   Melakukan pembimbingan dan pengasuhan yang terbaik agar anak mendapat pembelajaran yang terbaik
        -   Melaksanakan kerja sama dengan pihak lain seperti orangtua, lembaga pengasuhan lain agar dunia anak dapat dimiliki anak sepenuhnya
        ·      Melakukan kampanye kepada masyarakat agar anak usia dini memperoleh pembelajaran dan pengasuhan yang terbaik.

Misi memuat langkah-langkah yang hendak dilakukan untuk mewujudkan tujuan/visi yang telah ditetapkan.
                       b.      Sejarah Lembaga
Berisi latar belakang dan awal mula berdirinya lembaga serta perkembangannya dari tahun ke tahun.
c.      Daftar peserta didik
Berisi informasi tentang jumlah peserta didik, nama-nama peserta didik, usia/tempat tanggal lahir.
d.      Daftar pendidik dan tenaga kependidikan
Berisi informasi tentang nama-nama pendidik dan tenaga kependidikan, pendidikan, pelatihan/seminar yang pernah diikuti oleh pendidik, pengalaman dalam bidang pendidikan anak usia dini dan infromasi-informasi lain yang mendukung terkait dengan tenaga pendidik dan kependidikan.
e.      Tata tertib
Beirisi aturan-aturan yang harus ditaati oleh pihak-pihak yang terkait dengan lembaga, meliputi tata tertib untuk pendidik, tata tertib untuk anak dan tata tertib untuk orang tua.
f.        Program Pembelajaran
Memuat informasi tentang program pembelajaran yang telah direncanakan oleh lembaga meliputi metode pembelajaran, media pembelajaran, bentuk-bentuk kegiatan dan kegiatan tahunan.
g.      Daftar Kelas
Daftar kelas memuat kelas-kelas atau kelompok yang dibuka.
h.      Fasilitas Yang dimiliki
Fasilitas yang dimiliki memuat daftar sarana-prasarana yang mendukung program lembaga. Atara lain:
1)     Gedung
2)     Halaman
3)     Arena bermain
4)     APE dalam
5)     APE luar
6)     Media pembelajaran elektronik
7)     Kolam renang
Buku profil lembaga ini dapat juga dilengkapi dengan foto-foto yang relevan dan mendukung informasi yang dipaparkan dalam buku tersebut, sehingga menarik untuk dibaca.

3.      Buku Komunikasi/Penghubung
Buku komunikasi  adalah suatu media berbentuk  buku yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orangtua.
Buku ini memuat catatan singkat yang menggambarkan keberhasilan yang spesifik, keterampilan atau perilaku baru serta saran-saran untuk kegiatan dirumah. Buku ini berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara guru dan orang tua peserta didik, sehingga harus dapat diisi oleh kedua belah pihak. Pihak orang tua didorong untuk mengirimkan catatan-catatan penting kepada pendidik dan sebaliknya pendidik juga harus aktif mengirimkan catatan-catatan penting tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pertukaran catatan dan tanggapan ini penting agar masing-masing pihak yaitu pendidik dan orang tua saling bekerjasama untuk mendorong kemajuan anak.

4. Surat
Surat adalah cara lain yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orangtua. Komunikasi melalui surat dapat dilakukan secara rutin yaitu mingguan atau bulanan sehingga orangtua menerima informasi secara konsisten atau sesuai dengan kebutuhan. Topik surat bervariasi sesuai dengan kebutuhan, meliputi:
a.        Informasi tentang pertemuan orangtua-pendidik
b.        Informasi  tentang  kegiatan lembaga
c.         Permohonan bantuan atau bahan-bahan untuk suatu kegiatan
d.        Permohonan bantuan untuk menjadi volunteer dalam suatu kegiatan
e.        Ucapan terima kasih atas bantuannya sebagai volunteer
f.Laporan tentang suatu kegiatan yang sudah berlangsung
g.        Saran-saran untuk keterampilan pengasuhan di rumah dan sebagainya

B. KEGIATAN PERTEMUAN ORANG TUA
1. Pengertian
Kegiatan Pertemuan orang tua merupakan wadah komunikasi bagi orang tua untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan pendidikan anak usia 0-6 tahun di rumah. Anggota keluarga yang dimaksud termasuk kakek dan nenek serta orang dewasa lainnya yang tinggal serumah.
2. Tujuan
Kegiatan Pertemuan Orang Tua diharapkan dapat:
a.      Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan orang tua dalam melaksanakan PAUD di dalam keluarganya sendiri
b.      Meningkatkan keinginan orang tua yang mempunyai anak usia dini untuk mengirimkan anaknya ke lembaga PAUD
c.      Meningkatkan kesiapan bagi keluarga yang belum mempunyai anak usia dini dalam melaksanakan pendidikan anak usia dini
3.   Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan orang tua dijadwalkan secara rutin sesuai kesepakatan. Jenis kegiatan tersebut dapat berupa:
a.      Pelatihan
Pelatihan merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan keterampilan orangtua. Kehadiran orangtua dalam pelatihan ini akan sangat berguna untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mendidik dan mengasuh anak. Orangtua memperoleh kiat-kiat mengasuh dan mendidik anak serta dapat menerapkannya dengan baik.
b.     Studi Kasus
Studi kasus merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membahas kasus-kasus/permasalahan yang dihadapi orangtua dalam mengasuh dan mendidik anak. Oleh karenanya menghadiri kegiatan ini merupakan hal penting agar orangtua menyadari tantangan-tantangan yang dihadapi para orangtua dalam mendidik anak dan mendapatkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi sehingga mereka lebih percaya diri dalam menerapkannya.
c.      Sarasehan
Sarasehan adalah suatu kegiatan untuk berbagi rasa atau sharing antar orangtua tentang pengasuhan anak. Kehadiran orangtua dalam kegiatan ini akan berdampak positif pada anak karena orangtua dapat saling menceritakan pengalaman mereka dan saling mendukung dalam memberikan pengasuhan yang baik dan tepat untuk anak.
d.  Curah pendapat
      Curah pendapat adalah pengumpulan pendapat dari setiap peserta tanpa tanggapan antar peserta atau antara peserta dengan fasilitator, serta tidak memerlukan kehadiran nara sumber. Hasil yang diharapkan adalah daftar pendapat atau permasalahan sesuai topik curah pendapat. Daftar yang dihasilkan disusun menurut urutan jumlah anggota yang menyetujuinya dimasukkan ke dalam daftar hasil curah pendapat.

4.      Tahapan Pelaksanaan
a.      Pendataan keluarga
1)     Mendata keluarga peserta didik sebagai calon peserta pertemuan orang tua
2)     Mendata waktu senggang untuk dilaksanakannya kegiatan pertemuan orang tua

b.       Identifikasi topik-topik permasalahan
1)     Curah pendapat topik-topik permasalahanyang dihadapi orang tua di rumah
2)     Mencatat permasalahan-permasalahan yang dihadapi orang tua
3)     Menghitung jumlah peserta yang memiliki masalah yang sama
4)     Menyusun daftar topik permasalahan
5)     Membagi topik permasalahan untuk di bahas dalam kegiatan-kegiatan pertemuan
6)     Menyusun jadwal pertemuan
c.      Pelaksanaan
1)     Persiapan, meliputi sarana prasarana, tempat, dan daftar hadir serta format-format yang dibutuhkan
2)     Proses Kegiatan,meliputi pembukaan, inti dan penutup
3)     Evaluasi akhir kegiatan, peserta mengisi formulir evaluasi singkat kemudian dibahas bersama

B. Pembelajaran di Rumah
1. Pengertian
Pembelajaran di rumah merupakan suatu kegiatan memberikan informasi dan gagasan kepada keluarga dan atau orangtua mengenai bagaimana menolong anak mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah atau kegiatan kurikuler lain, membuat kegiatan dan rencana Dalam kegiatan pembelajaran di rumah, guru membantu orang tua memahami metode efektif untuk memantau kemajuan akademik anak mereka. Anak memiliki aktivitas yang beragam ketika di rumah, dengan bantuan dan dorongan orangtua.

2.Tujuan Pembelajaran di Rumah
a.      Memberikan informasi kepada orangtua agar mengetahui cara memberi dukungan, membangkitkan semangat dan membantu anak belajar di rumah
b.      Memberikan informasi agar orangtua memahami program pembelajaran tahunan di sekolah dan apa yang dipelajari anak di sekolah.
c.      Memberikan pemahaman agar orangtua menghargai keterampilan mengajar, eksistensi mengenai pendidikan anak usia dini, kegiatan dan tugas di sekolah, pekerjaan rumah.
d.      Memberikan kesadaran bagi orangtua tentang anak sebagai pembelajar yang bisa berbuat salah.

3.Kegiatan
a.      Penguatan aktivitas di sekolah
b.      Penguatan aktivitas sekolah adalah suatu kegiatan yang dilakukan orangtua di rumah untuk menguatkan anak dengan aktivitas-aktivitas yang sudah dilakukan di sekolah. Kegiatan ini juga untuk mendorong interaksi orangtua dan anak di rumah.
c.      Aktivitas-aktivitas yang dilakukan orangtua tersebut berdasarkan petunjuk/saran dari pendidik yang diberikan kepada orangtua.
d.      Penyusunan Jadual kegiatan harian
e.      Penyusunan jadual harian adalah untuk mengontrol kegiatan harian anak dan untuk mengajarkan kedisiplinan. Di samping itu orangtua juga merancang waktu untuk dapat berinteraksi dengan anak.
f.        Modeling
g.      Modeling adalah upaya orangtua untuk dapat terlibat menjadi teladan bagi anak melalui perilaku dan perkataan yang diucapkan.
h.      Menyediakan Fasilitas Pendukung
i.        Fasilitas pendukung adalah sarana/APE/buku-buku bacaan yang sebaiknya disediakan oleh orangtua untuk menunjang aktivitas-aktivitas pembelajaran di rumah. Termasuk lingkungan rumah yang mendukung anak dalam melakukan pembelajaran di rumah.
j.         Mendampingi anak dalam melakukan pembelajaran di rumah, mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah.
k.      Memberlakukan reward and punishment. Tentu saja punishment tidak berupa hukuman melainkan konsekuensi atas tindakan anak.
l.         Memberikan motivasi saat anak menghadapi kegagalan dan kesulitan dalam mengerjakan sesuatu.
m.    Hadir secara aktif dalam berbagai kegiatan sekolah
n.      Menyediakan waktu untuk secara aktif dan terus-menerus berinteraksi dengan anak.
o.      Membantu dalam pekerjaan rumah. Dalam pekerjaan rumah, orangtua tidak hanya mengamati anak bekerja sendiri, melainkan ada aktivitas interaktif anak dengan orangtua dan anggota masyarakat lain serta mengkaitkan aktivitas dalam pendidikan anak usia dini dengan kehidupan real anak sehari-hari.
p.      Bergabung dengan orangtua dan masyarakat lain dalam suatu kelompok, misalnya kelompok keluarga gemar membaca

4.Tahapan pelaksanaan
a.      Persiapan
1)     Menyusun jadwal kegiatan pembelajaran di rumah
2)     Menyusun jadwal harian anak
3)     Menyiapkan buku kegiatan anak
b.     Pelaksanaan
            1)       Persiapan, meliputi sarana prasarana, tempat, dan daftar hadir serta format-format yang dibutuhkan
            2)       Proses Kegiatan,meliputi pembukaan, inti dan penutup
            3)       Evaluasi akhir kegiatan, peserta mengisi formulir evaluasi singkat kemudian dibahas bersama

C.  Keterlibatan Orang Tua di Lembaga
1. Pengertian
Keterlibatan orang tua di kelompok/kelas adalah kegiatan yang melibatkan orang tua untuk mengamati kegiatan anak sekaligus membantu pendidik dalam proses pembelajaran di kelompok/kelas. Program keterlibatan orang tua ini meliputi kegiatan volunteer (relawan) dalam pembelajaran, yang bertugas membantu kegiatan pendidik selama proses pembelajaran di kelompk/kelas. Relawan dalam hal administrasi, yang membantu staff administrasi dalam hal pembayaran SPP, menabung dan penarikan iuran-iuran lainnya. Relawan yang mendukung pembelajaran, yang membantu menyiapkan makanan tambahan, pentas seni, dan kunjungan lapangan.
2.      Tujuan Keterlibatan Orang Tua di Lembaga
Tujuan program keterlibatan orangtua di lembaga PAUD adalah;
a.         Meningkatkan prestasi dan keterampilan anak di lembaga PAUD
b.         Membantu guru dalam meningkatkan kepercayaan diri anak, mengurangi masalah disiplin anak dan meningkatkan motivasi belajar anak.
c.         Memberi kesempatan belajar pada orangtua tentang cara meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
d.         Mengembangkan hubungan dengan orangtua lain di lembaga PAUD.

3.      Kegiatan
Program keterlibatan orangtua ini dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan seperti:
a.      Menjadi volunteer (relawan) dalam pembelajaran, yang bertugas membantu kegiatan pendidik selama proses pembelajaran di kelompk/kelas.
b.      Menjadi volunteer (relawan) dalam hal administrasi, yang membantu staff administrasi dalam hal pembayaran SPP, menabung dan penarikan iuran-iuran lainnya.
c.      Menjadi volunteer (relawan) yang mendukung pembelajaran, yang membantu menyiapkan makanan tambahan, pentas seni, kunjungan lapangan,bazar dan kegiatan lainnya.


4.      Tahap Pelaksanaan
a.      Persiapan
1)     Sosialisasi
Mengadakan pertemuan dengan para orangtua untuk menyampaiakn tentang apa itu volunteer, pentingnya volunteer, bagaimana cara orangtua terlibat dalam program volunteer, serta memberikan motivasi pada orangtua agar semangat menjadi untuk terlibat dalam program di lembaga PAUD.
2)     Identifikasi
Melakukan pendataan tentang kompetensi, pekerjaan, minat dan bakat orangtua. Hal tersebut dilakukan agar lembaga dapat melibatkan orangtua sesuai dengan kemampuan dan keinginannya sendiri tanpa ada paksaan dari pihak lain. Pendataan dilakukan dengan cara menyebar instrument identifikasi dan wawancara dengan para orangtua.
3)     Rekruitmen
Merekrut tenaga volunteer secara terbuka sehingga semua keluarga mengetahui bahwa bakat atau kemampuan mereka dapat diterima sesuai dengan waktu yang mereka miliki.
4)     Orientasi
Mengadakan orientasi kepada orangtua yang akan terlibat dalam kegiatan volunteer dan merumuskan hal-hal teknis yang akan dilakukan secara bersama antara pihak lembaga PAUD dan orangtua.
5)     Perencanaan kegiatan
Merencanakan kegiatan yang bermakna untuk dilakukan orangtua/keluarga sesuai dengan minat, bakat dan waktu yang orangtua miliki.
6)     Penyusunan jadual
Membuat jadual yang disepakati oleh semua pihak bahkan bagi orangtua yang bekerja sehingga mereka dapat juga ikut berpartisipasi sebagai volunteer.

b.     Pelaksanaan
1)     Pengorganisasian kegiatan
Mengorganisasikan kegiatan volunteer dan menyesuaikan bakat dan waktu dengan kegiatan di lembaga dan kebutuhan anak sehingga para volunteer dapat bekerja dengan produktif.
2)     Evaluasi kegiatan
Melakukan evaluasi terhadap para orangtua yang menjadi volunteer untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan program. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan para volunteer untuk menggali permasalahan dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.


BAB IV
PENUTUP

Pengasuhan adalah kegiatan merawat, mendampingi, memfasilitasi, dan mengevaluasi seluruh aspek perkembangan anak dan merespon secara positif  perilaku anak. Pengasuhan anak bisa dilakukan oleh pendidik, orang tua, atau anggota keluarga yang lain.
Pengasuhan bertujuan memberikan bantuan kepada anak usia dini, agar potensi yang dimiliki anak dapat tumbuh dan berkembang lebih baik. Kegiatan pengasuhan ini selain di rumah juga dilakukan di Lembaga PAUD. Dalam Lemabag PAUD ini anak usia dini  dapat diarahkan pada program yang lebih terarah dan terpadu.
               Pedoman program pengasuhan PAUD Holistik Integratif disusun sebagai acuan dalam melaksanakan program pengasuhan yang merupakan salah satu program PAUD Holistik Integratif. Pelaksanaan program pengasuhan ini harus terintegrasi dengan program PAUD Holistik Integratif yang lain seperti pendidikan, perawatan dan perlindungan anak sehingga PAUD Holistik Integratif dapat dilaksanakan dengan maksimal.




PENGELOLAAN ROGRAM PARENTING
DI LEMBAGA PAUD

















KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL
P2PNFI REGIONAL 2 SEMARANG
2012